Selasa, 14 Juli 2009

Bunga itu bersemi di hati, Bermahkotakan Cinta, Berkelopak Mawaddah, Berdaun Romantisme, Serta Bertangkai Amanah


Kusarungkan cincin ini berbarengan dengan cintaku. Ia, sang sholihah, bidadari yang selama ini dalam resah do'anya menantiku. Dan yang selama ini hatiku diusik-usik oleh pesona senyumnya, aura elegan akhlaknya, tuturnya yang santun bagai embun. Sekarang menjadi pendamping ku.

Kami telah dihalalkan Allah. Untuk melangkah bersama, Berlari mengejar Rasulullah. Menyongsong dan menemuinya di syurga. Dan berikrar dengan menyungging senyum "Ya Rasulullah, kami telah menjalankan sunnah terindahmu, Ijinkan kami menjadi tetanggamu disini, wahai Rasulullah."

Sehari pertama menikah, indah....
Seminggu kemudian bertambah indah...
Sebulan berikutnya "Kok, bisa seindah ini, ya?"
Setahun berlalu "Subhanallah, Keindah
an macam apa, ini?"
Sepuluh tahun berlalu "Masya Allah,
Indahnya mengalihkan duniaku"
Saat menua dan senja itu akan padam
. Bibir bergetar menyapa malaikat maut. "Bolehkah aku menikah lagi dengan bidadariku ini, di syurga?"